Photobucket
Site Web

Sabtu, 19 November 2011

Seberapa Penting Sih Dunia Desain Grafis Itu ???


Apa itu desain grafis?
Graphic, atau Grafis dalam Bahasa Indonesia, berasal dah Bahasa Yunani Graphein yang berarti menulis atau menggambar. Sementara itu, istilah Seni Grafis yaitu seni gambar dalam dua dimensi pada umumnya mencakup beberapa bentuk ke-giatan, seperti menggambar, melukis, dan fotografi. Secara spesifik, cakupan tadi terbatas pada karya yang dicetak atau karya seni yang dibuat untuk diperbanyak melalui proses cetak.
  • Desain grafis dapat diartikan sebagai proses pemikiran yang diwujudkan dalam gambar (Hendi Henratman S.T. 2006:3)
  • Dalam bahasa inggris disebut Graphic  diartikan sebagai goresan yang berupa titik-titikatau garis yang berhubungan dengan kegiatan cetak-mencetak. (Freddy Adiono Basuki, 2000)
  • Desain gerafis dapat diartikansebagai proses pemikiran untuk mengalihkan gagasan dalam bentuk gambar.( Atisah Sipahelu.1991)
Berkenalan dengan desain grafis
Seni Grafis termasuk desain dan produk publikasi serta seni komersial. Di dalam konteks tersebut akan diperoleh cakupan yang lebih luas yang meliputi bidang Drawing, llustrasi, 1 Grafik, Diagram, Cartografi (gambar peta), Fotografi, Advertising (periklanan), Desain Buku, Komputer Grafis, serta Poster dan llmu Percetakan. Selain dibahas pada bab ini, sebagian topik-topik yang disebut di atas juga akan dibahas lebih luas dalam bab-bab tersendiri.
Karya grafis ada di sekeliling kehidupan kita sehari-hari, yakni saat kita melihat poster atau iklan di jalan, buku, koran, atau majalah yang kita baca, dan ketika kita membuka kemasan biskuit, melihat judul acara di televisi, dan sebagainya. Secara sederhana, pekerjaan seorang desainer grafis pertama-tama adalah agar orang lain melihatnya, kemudian membuat orang membaca dan memahaminya. Di dalam menjalankan misinya, seorang desainer menggunakan tulisan, gambar, warna, dan bentuk untuk melaksanakannya. Dapatkah Anda membayangkan, betapa sangat berpengaruhnya desain grafis dalam kehidupan kita. Lalu, masihkah kita mempertanyakan perlunya kita belajar Desain Grafis?
Desain grafis juga bertugas memberikan informasi serta panduan melalui sign atau tanda-tanda. Misalnya, saat kita berada di sebuah bandara yang kita butuhkan adalah petunjuk melalui gambar-gambar sehingga kita mudah memahaminya. Gambar-gambar memudahkan orang untuk memahami petunjuk sekali pun tidak memahami bahasa atau tulisan setempat.
Apa saja lingkup kerja desainer grafis ?

Lingkup kerja desain grafis anatara lain:
  • Buku, teruta buku modern non- fiksi dan buku pelajaran, banyak memerlukan desain grafis, sebagai informasi visual. Termasuk fotografi dan teks.
  • Majalah. Alasan utama mempertahankan gambar (image) pada majalah adalah untuk mencapai target pembaca tertentu,  cara menarik gambar melalui bentuk tulisan dan menambah kolom-kolom dan memanfaatkan ruang kosong.
  • Koran, Surat Kabar. Setiap Koran memiliki gaya visual yang berbeda-beda namun layoutnya tetap mengikuti pola setandar.
  • Leaflet, brosur, dan news letter . Leaflet secara cepat dapat divisualisasikan oleh para professional setelah dibuat seketsa melalui visualisasi pada  ukurantertentu berdasarkan rational desain- elemennya degnan mengikuti pola-pola tertentu.
  • Logos (Corporate Image). Mendesain logo boleh jadi hal terpenting dan memakai biaya besar dalam bidang grafis. Seluruh elemen yang menjadi unsure-unsurnya juga harus bermakna, komunikasi dan menggambarkan imge perusahan atau lembaga yang mengunakanya.
Siapa saja yang memerlukan desain  grafis ?

Yang memerlukan desain grafis sangat banyak antara lain. Biro periklanan/Advertising, Percetakan/penerbitan, studio photo, rumah produksi, asiten fotografer, digital imaging dan lain-lain.
Sejarah Desain Grafis
Perkembangan manusia di dalam melahirkan karya grafis dari waktu ke waktu memiliki alur yang menarik untuk diikuti. Hal itu banyak berkaitan dengan muatan filosofi yang terkandung dalam karya-karya masterpiece yang pernah dibuat oleh seniman di masa lalu. Pengaruh dari karya masa lalu itu banyakyang masih dijadikan patokan bagi karya-karya masa kini.
Desain grafis dipelajari dalam konteks tataletak dan komposisi, bukan seni grafis murni. Area kerja kreatif desain grafis di antaranya: stationary kit atau sales kit: desain kartu nama, kop surat, amplop, map, bolpoint. Profil usaha, annual report, corporate identity yang terdiri logo dan trade mark berikut aplikasi penerapannya. Desain grafis lingkungan berupa sign system: papan petunjuk arah, papan nama dan infografis: chart, diagram, statistik, denah, dan peta lokasi. Desain grafis industri, sistem informasi pada jasa dan produk industri. Desain label, etiket, dan kemasan produk. Desain beragam produk percetakan dari mulai prepress sampai hasil cetakan akhir. Perencanaan dan perancangan pameran produk dan jasa industri. Grafis arsitektur berikut produk sign system. Desain perwajahan buku, koran, tabloid, majalah, dan jurnal. Desain sampul kaset, dan cover CD. Desain kalender, desain grafis pada kaos oblong, desain kartu pos, perangko, dan mata uang. Desain stiker, pin, cocard, id card, desain undangan, desain tiket dan karcis, desain sertifikat, dan ijasah. Desain huruf dan tipografi. Ilustrasi dan komik.
Desain Iklan
Desain iklan dipelajari dalam konteks desain, bukan komunikasi marketing dan penciptaan merek atau aktivitas branding. Desain iklan atau popular dengan sebutan advertising, ranah kreatifnya meliputi: kampanye iklan komersial dan perancangan iklan layanan masyarakat. Aplikasi perancangan dan perencanaan desain iklan komersial maupun iklan layanan masyarakat (nonkomersial) senantiasa melibatkan seluruh media periklanan yang meliputi: pertama, media iklan lini atas (above the line advertising), yakni: jenis-jenis iklan yang disosialisasikan menggunakan sarana media massa komunikasi audio visual. Misalnya surat kabar, majalah, tabloid, iklan radio, televisi, bioskop, internet, telepon seluler. Pada umumnya, biro iklan yang bersangkutan mendapat komisi karena pemasangan iklan tersebut, Kedua, media iklan lini bawah (below the line advertising), yaitu kegiatan periklanan yang disosialisasikan tidak menggunakan media massa cetak dan elektronik. Media yang digunakan berkisar pada printed ad: poster, brosur, leaflet, folder, flyer, katalog, dan merchandising: payung, mug, kaos, topi, dompet, pin, tas, kalender, buku agenda, bolpoint, gantungan kunci. Ketiga, new media: ambient media, guerillas advertising, theatrical advertising, adman.
Desain Multimedia Interaktif
Desain multimedia interaktif dipelajari dalam konteks tampilan dan pelengkap desain, bukan interaksi manusia dengan komputer. Animasi dipelajari dalam konteks penciptaan gerak yang menarik, bukan untuk bertutur dan bercerita. Cakupan wilayah kreatif desain multimedia interaktif diantaranya meliputi: animasi 3D, dan motion graphic, fotografi, sinetron, audio visual, program acara televisi, bumper out dan bumper in acara televisi, film dokumenter, film layar lebar, video klip, web desain, dan CD interaktif.
Dengan demikian, sejatinya konsentrasi utama desain komunikasi visual adalah desain grafis plus. Penampilan sehari-hari desain komunikasi visual hanya terdiri dari dua unsur utama: verbal (tulisan) dan visual (gambar tangan, fotografi, atau image olahan komputer grafis). Dalam konteks ini, menurut Andi S Boediman, penekanannya pada segi visual. Tetapi dalam perkembangannya agar desain grafis terlindung dalam bentangan payung desain komunikasi visual maka perlu dilengkapi dan ditunjang oleh beberapa bidang ilmu sosial yang bersifat wacana maupun praksis yang dirasakan cukup signifikan (Boediman, 2004).
Pencetus Ide Baru
Desain komunikasi visual, yang dalam bentuk kehadirannya seringkali perlu ditunjang dengan suara, menurut A.D. Pirous (1989), pada hakikatnya adalah suatu bahasa. Tugas utamanya adalah membawakan pesan dari seseorang, lembaga, atau kelompok masyarakat tertentu kepada orang lain. Sebagai bahasa, maka efektivitas penyampaian pesan tersebut menjadi pemikiran utama seorang desainer komunikasi visual. Untuk itu, seorang desainer haruslah, pertama, memahami betul seluk beluk bentuk pesan yang ingin disampaikan.
Dengan memahami bentuk pesan yang ingin disampaikan, maka seorang desainer akan dengan mudah ‘’mengendalikan’’ target sasaran untuk masuk ke dalam jejaring komunikasi visual yang ditawarkan oleh sang komunikator (desainer komunikasi visual). Sebab sejatinya, karya desain komunikasi visual mengandung dua bentuk pesan sekaligus, yaitu pesan verbal dan pesan visual. Tetapi dalam konteks desain komunikasi visual, bahasa visual mempunyai kesempatan untuk merobek konsentrasi target sasaran, karena pesannya lebih cepat dan sangat mudah dipahami oleh parapihak.
Kedua, mengetahui kemampuan menafsir serta kecenderungan kondisi fisik maupun psikis kelompok masyarakat yang menjadi sasaran.
Ketiga, harus dapat memilih jenis bahasa dan gaya bahasa yang serasi dengan pesan yang dibawakannya. Selain itu juga tepat untuk dibicarakan secara efektif, jelas, mudah, dan mengesankan bagi si penerima pesan.

Tipografi, Elemen Desain Grafis
Dalam desain grafis, akan selalu saja ada cara untuk menciptakan karya yang kreatif. Salah satu caranya adalah menggunakan tipografi untuk memanipulasi suatu desain agar terlihat lebih menarik. Pada dasarnya tipografi adalah teknik dan seni untuk mengatur huruf, desain huruf dan bentuk huruf. Biasanya tipografi digunakan oleh para desainer grafis untuk menyampaikan suatu pesan tertentu ataupun sebagai elemen grafis untuk mendukung suatu desain.
Sejarah tipografi memang tidak pernah lepas dari sejarah alfabet itu sendiri. Manusia mengenal ilmu tipografi sejak mulai memahami bahasa tulis. Penciptaan alfabet sendiri dimulai oleh bangsa Mesir kuno, lebih dari 1000 tahun sebelum manusia mengenal cara untuk menulis suatu kata. Alfabet murni pertama kali yang merupakan pengembangan dari hierogliph Mesir tercipta pada masa 2000 SM untuk menuliskan bahasa Semit oleh para budak Mesir. Kebanyakan alfabet yang ada di dunia saat ini adalah turunan dari pengembangan tersebut. Contohnya adalah alfabet Yunani dan Latin, atau alfabet lain dengan bentuk yang terlihat mirip
Saat ini tipografi telah menjadi suatu gaya dalam penciptaan suatu desain grafis. Pada tipografi penggunaan huruf sebagai sumber bunyi dapat diabaikan. Artinya, penggunaan tipografi memungkinkan suatu huruf ditampilkan tanpa harus memaknakan suatu kata atau kalimat yang mengandung bunyi. Seniman desain grafis seringkali memanfaatkan huruf sebagai sarana pelengkap suatu desain untuk menciptakan suatu kesan tertentu.


Sumber : PondasiLangit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


 

Pesan Penulis

Saya hanya seorang newbie yang masih belajar dari anda semua, mohon maaf jika masih ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan maupun penerbitan di blog ini, Pada dasarnya saya hanya ingin berbagi kepada yang membutuhkan, semoga blog ini bermanfaat. - Salam Sukses -